Rabu, 26 Oktober 2016

Silabus Biologi







SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
(SMA/MA)








MATA PELAJARAN
BIOLOGI
















KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016

DAFTAR ISI


DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi  Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
2
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Biologi di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
3
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Biologi 4
E. Pembelajaran dan Penilaian 9
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik
12

II. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, MATER PEMBELAJARAN,  DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
13
A. Kelas X 13
B. Kelas XI 19
C. Kelas XII 31

I. PENDAHULUAN


A. Rasional

     Saat ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu landasan penting dalam pembangunan bangsa. Pembelajaran sains diharapkan dapat menghantarkan peserta didik memenuhi kemampuan abad 21. Berikut kemampuan yang diperlukan pada abad 21, yaitu: 1) keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah, kreatif dan inovatif, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi; 2) terampil untuk menggunakan media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan untuk menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi, luwes, berinisiatif, mampu mengembangkan diri, memiliki kemampuan sosial dan budaya, produktif, dapat dipercaya, memiliki jiwa kepemimpinan, dan tanggungjawab.

      Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia, misi dan orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang.
           
Pengembangan kurikulum Biologi SMA tidak terlepas dari trend masa depan dalam lingkup Biologi, terutama kebutuhan kehidupan dari penerapan Biologi dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi yang didasarkan pada proses biologi menjadi salah satu ciri Abad 21 untuk menyelesaikan masalah kehidupan yang semakin rumit dan kompleks sehingga memerlukan solusi yang efektif dan efisien yang ramah lingkungan. Trens masa depan seperti: 1) Biomimetik: Peniruan mekanisme alam untuk menciptakan produk baru; 2) Photonics: Penggunaan cahaya untuk menciptakan produk baru; 3) Nanobiotech: Kombinasi nanoteknologi dengan bioteknologi; 4) Genomik terarah: Pemanfaatan informasi genetik untuk menghasilkan obat, makanan, dan alat-alat yang lebih aman; 5) Biodeteksi: Pemanfaatan informasi biologis untuk mengetahui risiko dan penyakit; 6) Alat-alat neuro: Penciptaan mesin-mesin mikro untuk meningkatkan atau memperbaiki kerja otak; 7) Nanoenergy: Kombinasi nanotech dan energi untuk menciptakan bahan bakar yang dapat diperbaharui; dan 8) Quantum Encryption: Penggunaan komputasi kuantum untuk melindungi jaringan, produk, dan manusia. Dari delapan trend masa depan empat hal berkaitan dengan biologi. Maka untuk menjawab kebutuhan jaman kurikuum BIologi dikembangkan dengan kompetensi yang menuntut kecakapan biologi yang berupa keterampilan proses dalam aspek kerja ilmiah.

      Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable); bermakna (meaningful); dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
   
     Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual,  dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal.  Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.


B. Kompetensi  Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibelajarkan sejak SD/MI hingga SMA/MA. Pada jenjang SD/MI Kelas I, II, dan III (kelas rendah) muatan sains diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu Pengetahuan Alam menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi pembelajarannya menerapkan pembelajaran tematik terpadu. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SMP/MTs menerapkan pembelajaran sains terpadu. Di tingkat SMA/MA Ilmu Pengetahuan Alam disajikan sebagai mata pelajaran yang spesifik yang terbagi dalam mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.

Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sejak Sekolah Dasar, lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah akan memperoleh kecakapan untuk:
menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains;
memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang spesifiknya yaitu Fisika, Kimia dan Biologi;
membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;
mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
menyelesaikan masalah yang dihadapi lulusan dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;
mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan umat manusia, seperti permasalahan ketersediaan pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan lingkungan hidup.
memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkem-bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.

Kompetensi kerja ilmiah (penyelidikan) untuk setiap jenjang ditunjukkan dalam Gambar 2.


Gambar 1. Penjejangan  Kerja Ilmiah pada Satuan Pendidikan


C. Kompetensi Setelah Mempelajari Biologi di Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran Biologi di SMA/MA diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk biologi;
memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Biologi;
membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip Biologi;
mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;
mengenali dan menghargai peran Biologi dalam memecahkan permasalahan umat manusia; dan
memahami dampak dari perkembangan Biologi terhadap perkem-bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.


D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Biologi SMA/MA

Pengembangan kurikulum sains dilakukan dalam rangka mencapai dimensi kompetensi pengetahuan, kerja ilmiah, serta sikap ilmiah sebagai perilaku sehari-hari dalam berinteraksi dengan masyarakat, lingkungan dan pemanfaatan teknologi, seperti yang tergambar pada Gambar 2. berikut.
                           
Gambar 2. Kerangka Pengembangan Sains

Gambar 2. di atas menunjukkan bahwa peserta didik diharapkan mampu menerapkan kompetensi sains yang dipelajari di sekolah menjadi perilaku dalam kehidupan masyarakat dan memanfaatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar.

Kerangka pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Biologi mengacu pada Kompetensi Inti (KI) sebagai unsur pengorganisasi KD secara vertikal dan horizontal. Organisasi vertikal KD berupa keterkaitan KD antar-kelas harus memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasi yang ber-kesinambungan antar-kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal berupa keterkaitan antara KD suatu mata pelajaran dengan KD mata pelajaran lain dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Pengembangan kompetensi dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai KI.

Kompetensi Inti terdiri atas 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan), dan KI-4 (keterampilan). Kompetensi Dasar Sikap Spiritual dan Kompetensi Dasar Sikap Sosial pada Mata Pelajaran Biologi tidak dirumuskan, tetapi hasil pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) dari pengetahuan dan keterampilan, sehingga perlu direncanakan pengembangannya. Kompetensi Inti (KI-3 pengetahuan dan Kompetensi Inti (KI-4) keterampilan dirinci lebih lanjut dalam KD mata pelajaran. Pengembangan KD tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, lingkup materi, psikopedagogi. Namun demikian, perumusan KD harus mengacu ke Kompetensi Inti.  Kompetensi Inti di SMA/MA dirumuskan pada Tabel 1 berikut ini.


Tabel 1.  Peta Kompetensi Inti di SMA/MA

Kompetensi Inti
Kelas X Kompetensi Inti
Kelas XI Kompetensi Inti
Kelas XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, mene-rapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3. Memahami, mene-rapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prose-dural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk memecahkan masalah 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan 4.  Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang  proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Biologi disusun dengan mengikuti kaidah penyusunan KD yang dirumuskan sebagai Kompetensi Inti (KI). KI digunakan sebagai pemersatu kemampuan pada kelas yang sama. Penyusunan rumusan kata kerja sebagai tingkatan kompetensi dan lingkup materi disesuaikan dengan karakteristik Mata Pelajaran Biologi dan lingkup materi Biologi. KI terdiri dari 4 aspek yaitu KI Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan dan Keterampilan. KD Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Mata Pelajaran Biologi tidak dirumuskan, tetapi menjadi payung atau fondasi dalam pembelajaran Biologi.

Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk setiap jenjang pendidikan ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Ruang Lingkup Materi Ilmu Alam

Ruang Ling-kup Ruang lingkup materi Ilmu Alam pada Jenjang
SD/MI I-III SD/MI IV-VI
SMP/MTs SMA/MA
Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja Mengajukan pertanyaan, memprediksi,  melakukan pengamatan, mengumpul-kan data, menarik kesimpulan, dan mengo-munikasi-kan hasil percobaan
Mengajukan pertanyaan, memprediksi , melakukan percobaan, mengumpul-kan dan mengolah data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil percobaan Merumuskan masalah, memprediksi, melakukan percobaan, mengumpul-kan data secara akurat,  mengolah data secara sistematis, menarik kesimpulan, mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan maupun tertulis Merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, menentukan variabel, merancang dan melakukan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data secara sistematis, menarik kesimpulan, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
Makh-luk Hidup dan Sistem Kehidupan Bagian tubuh manusia dan perawatan-nya
Makhluk hidup di sekitarnya (ciri, bagian, cara peme-liharaan) Gejala alam, lingkungan, tumbuhan, hewan, dan manusia secara makro Gejala alam, lingkungan dan perubahan-nya, tumbuhan, hewan, dan manusia secara mikro Objek biologi Meliputi 5 Kingdom
Tingkat Organisasi Kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer)
Ragam persoalan biologi (keaneka-ragaman makhluk hdup, makhluk hidup dan lingkungan, struktur dadn fungsi, regulasi, genetika, evolusi, dan bioteknologi)
Energi dan Perubahannya Sumber dan Bentuk Energi Gaya dan Gerak
Sumber Energi
Bunyi
Cahaya
Sumber Daya Alam
Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor
Rangkaian Listrik Sederhana dan Sifat Magnet Gerak dan Gaya
Usaha (kerja) dan Pesawat Sederhana
Tekanan
Gelombang dan Optik
Kelistrikan dan Kemagnetan
Teknologi ramah lingkungan
Mekanika
Termodiamika
Gelombang dan Optik
Listrik Statis dan Dinamik
Arus Bolak-balik
Fisika Modern
Teknologi Digital
Materi dan Perubahannya Ciri benda
Wujud benda
Perubahan Wujud
Penggolongan Materi Penggolongan dan Perubahan materi
Zat Aditif dan Adiktif
Partikel Materi
Komposisi, Struktur, dan Sifat (Rumus Kimia, Struktur Atom, Ikatan Kimia, dan Tabel Periodik Unsur)
Transformasi (Rekasi Kimia, Persamaan Kimia, Hukum-hukum Dasar Kimia, Stoikiometri, Asam, Basa, dan Larutan)
Dinamika (Laju Reaksi, Kesetimbangan Kimia, Sifat Koligatif)
Energitika (Termokimia, Elektrokimia)
Terapan Kimia/Isu Kimia (Senyawa Karbon, Senyawa Anorganik)
Bumi dan Alam Semesta Siang dan Malam
Perubahan Cuaca dan Musim
Tata Surya
Bumi, Bulan, dan Matahari Lapisan Bumi
Tata Surya
Gerak Planet dalam Tata Surya
Sains, Lingku-ngan, Teknologi, dan Masya-rakat Dampak Perubahan Musim terhadap Kegiatan Sehari-hari Lingkungan dan Kesehatan
Perawatan Tumbuhan
Sumber Daya Alam Pemanasan Global
Teknologi Ramah Lingkungan
Tanah Pemanasan Global dan Dampaknya bagi Kehidupan dan Lingkungan
Energi Alternatif


Ruang lingkup mata pelajaran Biologi dijabarkan ke dalam peta materi pembelajaran Biologi sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4 berikut.

                   
Gambar  3.  Ruang lingkup Biologi

  Ruang lingkup Biologi terdiri atas:
1. Objek Biologi
     Objek Biologi terdiri dari lima kingdom, yaitu:
a. Monera
b. Protista
c. Fungi
d. Plantae
e. Animalia
2. Tingkat Organisasi Kehidupan
    Tingkat Organisasi Kehidupan terdiri dari organisasi tingkat:
a. Molekul
b. Sel
c. Jaringan
d. Organ
e. Sistem Organ
f. Individu
g. Populasi
h. Komunitas
i. Ekosistem
j. Biosfer
3.  Ragam Persoalan Biologi meliputi:
a. Sains Sebagai Inkuiri
b. Sejarah dan Konsep Biologi
4.  Evolusi
5. Keanekaragaman Makhluk Hidup
6. Genetika
7. Makhluk Hidup dan Lingkungan
8. Tingkah Laku
9. Struktur dan Fungsi
10. Regulasi atau Pengaturan

Pengaturan muatan ruang lingkup Biologi disusun seperti pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel  3.  Peta Materi Biologi SMA/MA

Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja
(terintegrasi pada seluruh materi pembelajaran)
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Ruang lingkup Biologi
Keanekaragaman mahkluk hidup
Klasifikasi mahkluk hidup
Ekologi
Perubahan lingkungan
  Aspek kimiawi sel
Struktur dan fungsi sel
Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan
Struktur, fungsi, bioproses dan kelainan pada berbagai sistem organ pada manusia
Pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup
Metabolisme sel
Genetika
Reproduksi sel
Pola-pola hereditas
Mutasi
Evolusi
Bioteknologi

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran

Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung (direct teaching) dan proses pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Proses pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas meliputi: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, serta  mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Pada proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Beberapa contoh diantaranya adalah Discovery Based Learning (Pembelajaran Berbasis Penemuan), Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah/PBL), dan Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek/PjBL).

Discovery dilakukan melalui pengamatan, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Inquiry Based learning mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif, dari teacher centered  ke student centered. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan peristiwa atau permasalahan nyata dalam konteks peserta didik untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta memperoleh pengetahuan   esensial dari Kompetensi Dasar. Dengan PBL, peserta didik mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat termasuk kemampuan mendapatkan dan menggunakan sumber belajar.  Sedangkan Project Based Learning atau PjBL memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan pendekatan  inkuiri untuk menyelesaikan masalah terhadap isu nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Selain menggunakan model-model pembelajaran tersebut, pembelajaran Biologi dapat menggunakan metode pembelajaran sebagai berikut:
pengamatan langsung
eksperimen/percobaan
resitasi
diskusi
demonstrasi
penugasan
tanya jawab, dan lain-lain.

Pembelajaran Biologi dapat dibantu dengan menggunakan media antara lain:
a. media visual: grafik, diagram, carta, poster, bagan, gambar/foto, kartun/komik.
b. media audio: tape recorder;
c. projected still media: LCD projector;
d. projected motion media: film, televisi, video, komputer (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Media pembelajaran berupa alat peraga dapat berupa benda alami, benda buatan dan model. Contoh media benda alami antara lain: preparat awetan, hewan dan tumbuhan segar. Contoh media buatan antara lain: torso, dan model simulasi; Contoh media model adalah terarium sebagai model ekosistem.

Pembelajaran Biologi dengan melalui kerja ilmiah dalam rangka membangun pengetahuan baru secara tidak langsung akan terbentuk keseimbangan antara kecakapan dan sikap ilmiah.

2. Penilaian

Penilaian Hasil Belajar dalam Biologi dilakukan terhadap 3 dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh melalui pengamatan pada saat proses pembelajaran, tes tertulis, dan praktik. Penilaian terhadap sikap digunakan dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan sikap ilmiah pada peserta didik.

Penilaian dapat dibagi menjadi tiga kelompok hal yang dinilai: 1. Penilaian pengetahuan dan pemahaman, 2. Mengolah informasi dan memecahkan masalah, dan 3. Eksperimen dan investigasi/penelitian.
Penjelasan lebih detail ketiga jenis kemampuan yang dinilai seperti berikut ini.
1. Penilaian pengetahuan dan pemahaman
Peserta didik harsu dapat menunjukkan pengetahuan dan pemahamannya tentang:
a. Fenomena, fakta, hukum, definisi, konsep, dan teori
b. Istilah/kosa-kata ilmiah, terminologi dan konvensi (termasuk simbol, besaran, dan satuan)
c. Alat dan bahan yang dipakai dalam percobaan di laboratorium biologi, cara menggunakannya, dan aspek keselamatan kerja
d. Ukuran-ukuran dan cara menentukannya, misalnya kapasitas vital paru-paru, tekanan darah dll
e. Penerapan biologi dan teknologi yang dipakai dalam biologi, serta implikasinya di masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.
Untuk menilai hal ini, biasanya menggunakan kata-kata definisikan, nyatakan, beri nama, deskripsikan, jelaskan, buat outline, dll.
2. Mengolah data/informasi dan menyelesaikan masalah
Peserta didik harus mampu mengolah data/informasi dan menyelesaikan masalah, mengomunikasikan secara lisan dan tulisan tentang simbol, grafik, dan data numerik, yaitu dengan:
a. Menentukan letak data, memilah data, dan mempresentasikan informasi dari berbagai sumber informasi,
b. Mengubah satu bentuk informasi ke bentuk informasi lainnya,
c. Menipulasi/mengolah data numerik dan data lainnya,
d. Menggunakan informasi untuk mengidentifikasi pola data, melaporkan pola atau kecenderungan data, dan menyimpulkan,
e. Memberikan penjelasan dari fenomena, pola, dan hubungan data,
f. Menyatakan prediksi dan hipotesis
g. Menerapkan pengetahuan pada situasi baru,
h. Menunjukkan kepedulian terhadap keterbatasan dari teori  biologi yang berkembang, dan
i. Menyelesaikan masalah.
3. Eksperimen dan investigasi
Peserta didik harus dapat:
a. Mengikuti langkah percobaan secara tuntas dan sesuai urutan prosedur secara detail,
b. Menggunakan teknik, alat, bahan, melakukan pengukuran secra efektif dan aman,
c. Mengamati dan mencatat data pengamatan, pengukuran dan prediksi, dengan peralatan secara teliti, akurat, dan unit yang tepat,
d. Mengintrepretasi, menilai, dan melaporkan data pengamatan dan percobaan,
e. Menilai informasi, memprediksi, dan membuat hipotesis,
f. Membuat desain, merangkai/merancang, dan melakukan percobaan, dan mengidentifiksi berbagai masalah,
g. Memilih cara, alat, dan bahan yang tepat, dan
h. Melakukan penilaian dan kritik terhadap metode dan teknik yang digunakan, serta memberikan saran perbaikan yang mungkin dilakukan.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

Pembelajaran Biologi sangat dekat denga dunia peserta didik. Sumber belajar dapat berasal dari apa yang ada didirinya sebagai organisme dan lingkungan alam di sekitarnya. Contoh-contoh kasus serta konteks dari konsep-konsep yang dipelajari dapat menggunakan peristiwa dan obyke yang ada di ligkungan sekitarnya seperti ekosistem dan seluruh komponen yang ada di sekitarnya. Peristiwa yang berkiatan dengan konsep-konsep biologi juga dapat menggunakan masalah yang berlangsungbdi sekotarnya misalnya kasus penyakit dan berbagai kasus yang disebabkan oleh organisme.

Saat ini sumber belajar sudah dapat diambil melalui dunia maya. Baik dalam bentuk film animasi maupun film nyata atau gambar penampakan anatomi dari berbagai jenis mikroskop yang dapat diakses oleh peserta didik. Teknomogi informasi membantu peserta didik mengembangakn literasi media dan bersikap ilmiah terutama bagaimana memilih dan memilah informasi yang melimpah di dunia maya untuk dapat digunakan dengan pemanfaatan informasi dengan baik sesuai kaidah secara ilmiah.

Pemanfaatan buku teks tetap diperlukan untuk merangsang minat baca dan meningkatkan kreativitas peserta didik.   Namun buku bukan satu-satunya sumber belajar. Lembar kerja siswa (LKS) sedapat mungkin disusun oleh guru yang memberi peluang kreativitas peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kegiatan.


II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

A. Kelas X
    Alokasi waktu:  3 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)  pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat dignakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran
3.1 Memahami  melalui penerapan tentang ruang lingkup Biologi (permasalahan pada berbagai obyek Biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan  prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan

4. 1 Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada berbagai obyek Biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja
Ruang Lingkup Biologi
Permasalahan Biologi pada berbagai objek Biologi, dan tingkat organisasi kehidupan
Cabang-cabang ilmu dalam Biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di masa depan
Manfaat mempelajari Biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradaban bangsa
Metode Ilmiah
Keselamatan Kerja Mengamati dan melakukan penelitian dengan menerapkan aspek-aspek keselamatan kerja dalam laboratorium Biologi terkait  fenomena kehidupan masa kini yang berkaitan dengan Biologi dalam berbagai bidang dan tingkat organisasi kehidupan dengan cara metode ilmiah
Membuat laporan hasil-hasil pengamatan, hasil penelitian, kerja ilmiah tentang fenomena  kehidupan masa kini dan tingkat organisasi kehidupan  untuk pengembangan karir dalam Biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/ memperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup Biologi serta mempresentasikannya
3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia  serta ancaman dan pelestariannya

4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia dan usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam berbagai bentuk media informasi Keanekaragaman Hayati
Konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem
Keanekaragaman hayati Indonesia,  flora dan fauna, serta penyebarannya berdasarkan  Garis Wallace dan Garis Weber
Keunikan hutan hujan tropis Indonesia
Pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia Mengamati dan mengelompokkan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh-contohnya dari berbagai ekosistem serta mendiskusikan pemanfaatannya dalam era ekonomi kreatif
Menyimpulkan keunikan hutan hujan tropis Indonesia dari berbagai sumber dan mendiskusikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

3.3 Memahami prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom

4.3 Menyajikan kladogram berdasarkan prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup







Klasifikasi Makhluk Hidup
Prinsip klasifikasi makhluk hidup
Dasar klasifikasi makhluk hidup
Kunci determinasi sederhana
Kladogram (pohon filogeni)
Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur Mengamati, menentukan dasar pengelompokkan dan melakukan pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup yang ditemukan
Membuat kunci determinasi sederhana, kladogram, menentukan tingkat takson makhluk hidup dalam kerja kelompok.
Mendiskusikan hasil kerja kelompok dan mempresentasikan
3.4 Menganalisis struktur dan replikasi, serta peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat

4.4 Melakukan kampanye  tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya melalui berbagai media informasi
Virus
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran virus HIV dan lainnya



Mengkaji  berbagai kasus penyakit yang  disebabkan oleh virus,  seperti influenza, AIDS, flu burung melalui berbagai media informasi
Mendiskusikan, menjelaskan dan mengaitkan proses perkembangbiakan, cara pencegahan, penyebaran virus serta dampak sosial-ekonomi bagi kehidupan manusia dan mempresentasikannya
Membuat dan menyajikan model virus
3.5 Menganalisis struktur dan cara hidup bakteri serta  perannya dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat

4.5 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan berdasarkan hasil studi literatur dalam bentuk laporan tertulis







Kingdom Monera
Karakteristik dan perkembangbiakan bakteri
Dasar pengelompokan  bakteri
Menginokulasi bakteri/pour plate/streak plate
Pengecatan gram
Peran bakteri dalam kehidupan Mengamati gambar bakteri dari foto mikrograph dan membandingkan struktur dinding sel sebagai dasar pengelompokkan
Mengkaji berbagai kasus penyakit akibat bakteri dari berbagai sumber dan mendiskusikannya dalam kelompok
Melakukan isolasi dan pengamatan koloni bakteri, menerapkan keselamatan kerja dalam pengamatan
mendiskusikan peranan bakteri dalam kehidupan sehari-hari dan mempresentasikannya
3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan sistematis

4.6 Melakukan investigasi tentang berbagai peran  protista dalam kehidupan dan menyajikan hasilnya  secara lisan atau tulisan
Kingdom Protista
Ciri-ciri umum protista dan penggolongannya
Ciri-ciri umum Protista mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold.
Ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga)
Ciri-ciri umum protista mirip hewan (protozoa)
Peranan protista dalam kehidupan




Mengamati foto/gambar berbagai keanekaragaman protista dan preparat
Melakukan percobaan membuat kultur Paramecium dari rendaman air jerami dan melakukan pengamatan mikroskopis protista dari air kolam, air rendaman jerami, dll
Mendiskusikan, membanding- kan dan menganalisis perbedaan protista mirip jamur,  protista mirip alga, dan protista mirip hewan dengan gambar/foto protista dalam kelompok serta peranan protista

3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan

4.7 Menyajikan laporan hasil penelusuran informasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam keseimbangan lingkungan






Fungi/Jamur
Ciri-ciri kelompok jamur :  morfologi, cara memperoleh nutrisi, reproduksi
Pengelompokan jamur
Peran jamur dalam bidang ekologi, ekonomi, kesehatan, dan pengembangan iptek









Mengamati dan membandingkan berbagai jenis jamur secara morfologi makroskopik di lingkungan serta mengkaji budidayanya dari berbagai media informasi
Membedakan ciri morfologi berbagai jenis jamur  makroskopis - mikroskopis dan mengaitkan dengan dasar pengelompokkannya
Melakukan percobaan fermentasi makanan dengan jamur (ragi), mendiskusikan, menyimpulkan mempresentasikan tentang karakteristik jamur dan mengaitkan peran jamur secara ekologis dengan kelangsungan hidup di bumi
3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi

4.8  Menyajikan data hasil pengamat¬an dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peran tumbuhan dalam kelangsungan hidup di bumi







Plantae
Ciri-ciri umum plantae: tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan biji
Peran tumbuhan dalam ekosistem
Peran tumbuhan di bidang   ekonomi
Dampak berkurangnya keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem













Mengamati, membandingkan morfologi struktur alat reproduksi serta cara reproduksi berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar dan mengelompokkannya serta jenis tumbuhan di hutan hujan tropis melalui berbagai sumber
mendiskusikan peran Plantae pada berbagai bidang (industri, kesehatan, pangan)
Menganalisis dampak alih fungsi hutan di Indonesia terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem dan menyimpulkan hubungan keanekaragaman  tumbuhan dengan nilai ekonominya
Menyajikan laporan pengamatan secara tertulis dan membuat tulisan tentang peran tumbuhan dalam  menjaga keseimbangan alam, misalnya siklus air, erosi, penyerapan karbon dioksida dan penghasilan oksigen bumi
3. 9  Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan bentuk tubuh, simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksi

4. 9  Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksi-nya Animalia
Ciri-ciri umum hewan invertebrata (lapisan tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi)
Ciri-ciri umum hewan vertebrata (rangka tubuh, ruang jantung, reproduksi, suhu tubuh, dan penutup tubuh)
Klasifikasi animalia
Peran hewan bagi kehidupan
Mengamati ciri-ciri umum hewan invertebrata (terumbu karang) dan vertebrata melalui  gambar/video
Mengelompokkan jenis-jenis hewan berdasarkan persamaan yang dipunyai dan mendokumentasikan hasil pengamatan dalam bentuk foto/gambar
Menganalisis peran hewan dalam ekosistem, ekonomi, masyarakat, dan pengembangan ilmu pengetahuan di masa datang serta mempresentasikannya dalam berbagai media
3. 10 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya

4.10 Mensimulasikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem
Ekologi
Komponen ekosistem
Aliran energi
Daur biogeokimia
Interaksi dalam ekosistem
Mengamati komponen ekosistem  dan interaksinya di lingkungan sekitar, terbentuknya hujan dari proses penguapan melalui video atau media informasi lain,  diagram daur biogeokimia serta melakukan pengamatan
Menganalisis dan mempresentasikan tentang keterkaitkan interaksi antarkomponen ekosistem, daur biogeokimia, upaya yang dapat  dilakukan berkaitan dengan pemulihan                   ketidakseimbangan lingkungan berdasarkan  bagan/carta/video
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab,  serta dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan

4.11. Mengajukan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan sesuai konteks permasalahan lingkungan di daerahnya Perubahan Lingkungan
Kerusakan lingkungan/pencemaran lingkungan.
Pelestarian lingkungan
Adapatasi dan mitigasi


Limbah dan Daur Ulang
Jenis-jenis limbah.
Proses daur ulang
3 R (reuse, reduse, recycle)
Membaca, mengamati, membahas dan menganalisis berbagai  laporan media/kasus lingkungan hidup/lingkungan sekitar mengenai kerusakan lingkungan dan produk daur ulang
Melakukan percobaan polusi air/udara atau membuat produk daur ulang
Membahas  hasil percobaan dan penyebab, cara mencegah, cara menanggulangi  pemanasan global, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, kegiatan aktivitas manusia, menyimpulkan dan mempresentasikan dengan berbagai media
Membuat kampanye tentang dampak perubahan iklim,  usaha-usaha yang bisa dilakukan serta menyajikan hasil produk daur ulang


B. Kelas XI
    Alokasi waktu:  4 jam pelajaran /minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)  pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat dignakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran
3.1 Memahami  komponen  kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan

 4.1Menyajikan fakta yang merepresentasikan pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan

3.2 Menganalisis bioproses pada sel yang meliputi: mekanisme transport membran (difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan eksositosis) dan proses-proses lainnya sebagai hasil aktivitas berbagai  organel sel

4.2 Membuat karya dengan menerapkan bioproses yang berlangsung di dalam sel Sel
Komponen kimiawi penyusun sel
Struktur dan fungsi bagian-bagian sel
Kegiatan sel sebagai unit struktural dan fungsional makhluk hidup
Tranpor membran
Sintesis protein untuk menyusun sifat morfologis dan fisiologis sel
Reproduksi sel sebagai kegiatan untuk membentuk morfologi tubuh dan memperbanyak tubuh Membaca dan mengkaji literatur tentang komponen kimiawi penyusun sel, struktur sel, proses yang terjadi di dalamnya dan mengamati gambar struktur sel prokariotik, sel tumbuhan, sel hewan dari berbagai sumber
Melakukan pengamatan mikroskopik mengenai sel, sistem transpor zat pada membran sel, dan proses mitosis pada akar bawang segar/preparat awetan secara kelompok
Membandingkan, menganalisis  hasil pengamatan dan mempresentasikan dalam berbagai media tentang hubungan antara makanan yang dikonsumsi dengan zat penyusun sel

3.3 Menganalisis keterkaitan antara   struktur jaringan dan fungsi organ  tumbuhan

4.3 Menyajikan data hasil pengamatan  struktur anatomi jaringan  tumbuhan untuk menunjukkan  keterkaitan dengan letak dan fungsinya dalam bioproses







Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan
Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
Sifat totipotensi dan kultur jaringan
Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan

















Mengamati jaringan-jaringan tumbuhan, hewan secara mikroskop dengan preparat basah/awetan dan iklan produk pemutih kulit yang menunjukkan lapisan kulit serta mengkaji literatur tentang struktur jaringan penyusun organ pada tumbuhan hewan dari berbagai sumber
Menganalisis tentang sifat-sifat jaringan meristematis/embrional,  sifat pluripotensi, totipotensi, polipotensi yang dikaitkan dengan dasar kultur jaringan
3.4  Menganalisis keterkaitan antara   struktur jaringan, letak dan fungsi organ pada  hewan
4.4 Menyajikan data hasil pengamatan  berbagai bentuk sel penyusun jaringan  hewan untuk menunjukkan  keterkaitannya dengan letak dan fungsi dalam bioproses dan aplikasinya dalam berbagai aspek kehidupan
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Hewan
Struktur jaringan pada hewan
Letak dan fungsi jaringan pada hewan
Mengaitkan hasil pengamatan tentang bentuk, letak dan fungsi jaringan pada hewan, serta  kebenaran  konsep iklan kosmetik di media masyarakat secara kritis dan menyikapi secara benar dan mempresentasikan  hasil kesimpulan tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan
Membuat desain sablon, souvenir, dompet, tas dengan hiasan bermotif struktur jaringan pada tumbuhan dan hewan
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi

4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui penelusuran dari berbagai sumber informasi

























Struktur dan Fungsi Tulang, Otot, dan Sendi
Mekanisme  gerak
Macam-macam gerak
Kelainan pada sistem gerak
Teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak



































Memeragakan/ mendemonstrasikan berbagai  cara kerja otot, sendi dengan berbagai macam gerakan oleh beberapa siswa serta mengamati gambar/video tentang kasus patah tulang/cedera

Melakukan pengamatan struktur tulang dengan percobaan merendam tulang paha ayam dalam larutan HCl dan memban-dingkannya dengan tulang yang tidak diren-dam HCl dan percobaan pengaruh garam fisiologis terhadap  kontraksi otot pada paha dan jantung katak serta struktur sel penyusun jaringan tulang
Menghubungkan hasil pengamatan struktur tulang dengan pola makan rendah kalsium, proses menyusui, menstruasi, menyimpul-kan fungsi kalsium dalam sistem gerak, hasil peng-amatan proses kontraksi otot paha dan jantung katak dengan berbagai gerakan/ aktivitas manusia, hasil pengamatan gerak otot dengan konsep mekanisme kontraksi otot
Menganalisis jenis gerakan dan organ gerak yang berfungsi dalam berbagai kegiatan gerak yang dilakukan/ diperagakan dan mengaitkan proses-proses gerak yang dilakukan dengan kelainan yang mungkin terjadi
Membuat  awetan  rangka ikan, katak atau ayam/burung berkelompok dan menyusun laporan struktur, fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak secara tertulis
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi

4.6 Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi) kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia dan teknologi terkait sistem sirkulasi melalui berbagai bentuk media presentasi





















Struktur dan Fungsi  Sistem Peredaran Darah
Bagian-bagian darah: sel-sel darah dan plasma darah
Golongan darah
Pembekuan darah
Jantung: struktur jaringan dan fungsinya, ruang dan katup jantung
Proses peredaran darah
Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
Teknologi yang berkaitan dengan kesehatan jantung































Mengamati gambar jaringan darah, struktur jantung dan mengkaji literatur tentang kerja jantung, kelainan/ gangguan jantung, teknologi yang berkaitan dengan kesehatan jantung, struktur - fungsi sel darah, plasma darah
Mengukur tekanan darah, melakukan penghitungan denyut jantung, tekanan darah, tes uji golongan darah, pembekuan darah, membuat sediaan apus darah untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk sel darah, menghitung jumlah sel darah menggunakan haemocytometer
Melakukan pengamatan bagian-bagian jantung menggunakan jantung kambing/sapi atau torso/gambar jantung manusia, melakukan observasi ke rumah sakit/klinik dan menemukan penggunaan teknologi dalam membantu gangguan sistem peredaran.
Menganalisis dan menyimpulkan hasil pengamatan, percobaan tentang struktur, fungsi sel-sel darah, plasma darah, golongan darah, struktur,  fungsi jantung, hal-hal yang memengaruhi kerja jantung serta kaitan struktur - fungsi sel darah dengan berbagai kelainan pada sistem peredaran darah
Menyajikan gambar/skema pembekuan darah dan mempresentasikan sistem peredaran darah serta teknologi yang digunakan dalam mengatasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran dengan berbagai bentuk media
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan  dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi

4.7 Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi), tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan melakukan uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya dengan kebutuhan energi bagi setiap individu dan teknologi terkait sistem pencernaan (teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan) melalui berbagai bentuk media informasi





Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan
Zat Makanan.
BMR (Body Mass Index) dan BMR (Basal Metabolic Rate)
Menu sehat
Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada organ pencernaan
Struktur dan fungsi jaringan sistem pencernaan hewan ruminansia.
Penyakit/gangguan bioproses sistem pencernaan


























Menganalisis zat makanan yang diperlukan tubuh manusia sehari-hari dari berbagai sumber informasi
Mengamati salah satu bagian saluran pencer-naan hewan ruminansia, saluran pencernaan manusia melalui berbagai media informasi dan  mengenali posisi alat dan kelenjar pencernaan  serta fungsinya dalam kerja kelompok
Melakukan percobaan uji zat makanan pada ber-bagai bahan makanan, proses pencernaan di mulut dan membanding-kan organ pencernaan makanan manusia dengan hewan ruminansia  menggunakan gambar/carta
Menyusun menu makanan  seimbang untuk  kategori aktivitas normal selama 3 hari melalui kerja mandiri
Membahas  data pengamatan/perco-baan,  menganalisis informasi kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia dari berbagai sumber dan mengaitkan antara konsep dengan hasil pengamatan/perco- baan dan menyimpulkannya serta mempresenta-sikan secara lisan tentang struktur sel penyusun jaringan, organ pencernaan, fungsi dan prosesnya
Melaporkan secara tertulis cara menjaga kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam perolehan nutrisi, energi melalui makanan  dalam kerja sistem pencernaan
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pernapasan dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pernapasan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi

4.8 Merencanakan, melaksanakan, dan menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi) mengenai pengaruh pencemaran udara emisi gas buang kendaraan bermotor, asap rokok, kabut asap)  dan kelainan pada struktur serta fungsi jaringan organ pernapasan terhadap kesehatan













Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pernapasan.
Struktur dan fungsi organ pernapasan pada manusia dan hewan (serangga dan burung)
Mekanisme pernapasan pada manusia dan hewan (serangga dan burung)
Kelainan dan penyakit terkait sistem pernapasan





























Mengamati carta dan/atau torso sistem pernapasan untuk menemukan letak dan struktur organ pernapasan manusia dan hewan serta mengkaji  informasi mengenai fung-sinya, proses pertukaran O2, CO2 dari alveolus ke kapiler, kandungan zat dalam rokok yang dapat mengganggu sistem pernapasan
Melakukan percobaan untuk menentukan kapasitas paru-paru dan penghasilan CO2 dalam proses pernapasan, melakukan pengamatan mikroskopis sediaan jaringan paru-paru dan menemukan faktor yang mempengaruhi volume udara pernapasan pada manusia dan hewan melalui percobaan
Menghitung volume udara pernapasan pada serangga/ hewan dan menemukan hal-hal yang mempengaruhinya
Membahas, menganalisis,  menyimpulkan secara berkelompok dan mempresen-tasikan tentang keterkaitan hasil pengamatan sistem pernapasan manusia maupun hewan, pengaruh merokok dengan kesehatan pernapasan, hubungan kondisi  udara lingkungan yang tidak bersih, perilaku merokok dengan struktur organ pernapasan, fungsi sel penyusun jaringan pada organ pernapasan dengan penyakit/kelainan yang terjadi pada saluran pernapasan  dalam berbagai bentuk media
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi

4.9 Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi) pengaruh pola hidup dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia dan teknologi terkait sistem ekskresi melalui berbagai bentuk media informasi












Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem  Ekskresi Manusia
Struktur dan Fungsi organ pada sistem ekskresi pada manusia. Dan hewan (belalang dan cacing)
Proses ekskresi pada manusia
Proses ekskresi pada  hewan (belalang dan cacing)
Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem eksresi
Teknologi yang berkaitan dengan kesehatan sistem ekskresi




















Mengamati dan mengenali  struktur berbagai organ ekskresi, letak, fungsinya melalui kegiatan demonstrasi kelas/torso/gambar/video mengenai kerja ginjal, struktur ginjal kambing/sapi yang dibandingkan dengan ginjal manusia, hati, penampang melintang kulit untuk melihat struktur sel dan jaringan dan mengaitkan dengan fungsinya

Mengkaji literatur tentang struktur  sel yang menyusun jaringan dan  fungsinya pada alat-alat ekskresi, proses pengeluaran sisa metabolisme: keringat, urin, bilirubin dan biliverdin, CO2 dan H2O (uap air) pada berbagai organ ekskresi, prinsip kerja dari dialisis darah serta kelainan/penyakit sistem ekskresi
Melakukan percobaan uji urin orang normal dan orang sakit
Membahas, menganalisis, menyimpulkan dan mempresentasikan tentang struktur, fungsi sel-sel penyusun jaringan pada organ ekskresi serta keterkaitan dengan fungsinya dan kemiripan sistem teknologi cuci darah dengan fungsi ginjal sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses pada tubuh
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkan-nya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon, dan alat indera dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
4.10 Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi) pengaruh pola hidup dan kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon  pada manusia melalui berbagai bentuk media informasi Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Regulasi
Sistem saraf
Sistem  endokrin
Sistem  indera
Proses kerja sistem regulasi
Pengaruh psikotropika pada sistem regulasi.
Kelainan yang terjadi pada sistem regulasi













































Mengamati struktur sel saraf secara mikroskop/gambar dan membuat gambar hasil pengamatan
Melakukan percobaan/games tentang cara kerja kulit, telinga, lidah, mata, hidung  untuk menunjukkan adanya fungsi saraf pada tubuh, demonstrasi pemodelan seorang peserta didik dalam kelompok untuk memeragakan gerak refleks, letak bintik buta, letak reseptor perasa pada lidah serta mengaitkan proses perambatan impuls pada sistem saraf, merinci langkah-langkah perambatan impuls pada sistem saraf  secara fisik, kimia, Biologi serta mengaitkannya dengan gerak otot sebagai organ efektor kerja saraf
















3.11 Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat

4.11 Melakukan kampanye anti narkoba dalam berbagai bentuk media informasi baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat
Bahan psikotoprika
Bahaya Menganalisis penyebab terjadinya berbagai gangguan yang terjadi pada sistem regulasi, hubungan psikotropika dengan sistem regulasi
Mengaitkan antara struktur sel saraf dengan fungsi dan membedakannya dengan sel-sel penyusun tubuh lainnya dalam fungsi bioproses pada tubuh, perambatan impuls pada sel saraf hingga menghasilkan kerja pada sel otot, menyimpulkan dan mempresentasikan pengaruh berbagai bahan psikotropika dan fungsi sel saraf, hubungan  kerusakan saraf akibat bahan psikotropika untuk masa depan peserta didik
3.12 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam proses reproduksi manusia melalui studi literatur dan pengamatan

4.12 Menyajikan hasil analisis mengenai pengaruh pergaulan bebas, penyakit, dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia dan teknologi terkait sistem reproduksi melalui berbagai bentuk media informasi
3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia dan pemberian ASI eksklusif dalam program keluarga berencana sebagai upaya menanggulangi pertambahan penduduk serta meningkatkan kualitas hidup Sumber Daya Manusia (SDM)
4.13 Membuat ulasan pentingnya menyiapkan generasi terencana dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dalam bentuk makalah ilmiah Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Reproduksi
Struktur dan fungsi alat-alat reproduksi        pada pria dan wanita
Proses pembentukan sel kelamin
Ovulasi dan menstruasi
Fertilisasi, gestasi, dan persalinan
ASI
KB
Kelainan/ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi



















Membaca teks tentang sistem reproduksi dari berbagai sumber, melihat film tentang pendidikan seks  dan mencermati iklan tentang ASI dan KB
Membahas  dalam kelompok fungsi dan tujuan KB, pemberian ASI, proses  gametogenesis, menstruasi, fertilisasi melalui gambar, hubungan antara kesehatan reproduksi, program KB dan kependudukan serta penyebab kelainan/penyakit  yang terjadi  pada sistem reproduksi  dari  berbagai sumber  literatur/media
Menganalisis keunikan sel-sel pada jaringan sistem reproduksi dikaitkan dengan fungsinya, berbagai proses reproduksi dengan kesehatan diri dan masyarakat serta pentingnya KB harus dilakukan berdasarkan hasil diskusi
Mempresentasikan hubungan antara sistem reproduksi dengan pengendalian penduduk, kesehatan, kesejahteraan keluarga serta membuat iklan/poster/film pendek tentang ASI eksklusif dalam berbagai bentuk media
3.14 Menganalisis peran  sistem imun dan imunisasi terhadap proses fisiologi di dalam tubuh

4.14  Melakukan kampanye pentingnya berbagai program dan jenis imunisasi serta kelainan dalam sistem imun dalam berbagai  bentuk media informasi





























Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pertahanan Tubuh
Antigen dan antibodi
Mekanisme pertahanan tubuh
Peradangan, alergi, pencegahan dan penyembuhan penyakit
Imunisasi































Membaca literature/melihat film/gambar  tentang penyebab HIV AIDS, penyerangan virus tersebut pada sistem kekebalan tubuh, dan struktur sel/jaringan tubuh yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh
Mengkaji literatur, mendiskusikan mengenai fungsi antigen, antibodi bagi pertahanan tubuh, mengumpulkan informasi, penyebab gangguan kelainan kekebalan tubuh serta cara mengatasi kelainan-kelainan yang berhubungan dengan sistem imun dari berbagai sumber
Mengobservasi lapangan (ke puskesmas, rumah sakit, klinik, dll) dan melakukan kegiatan role play mengenai mekanisme pertahanan tubuh untuk memahami mekanisme sistem pertahanan tubuh
Menganalisis dan menyimpulkan hasil analisis proses terbentuknya kekebalan tubuh yang dapat terjadi secara pasif-aktif dan  terjadi karena bekerjanya jaringan tubuh yang melawan benda asing masuk ke dalam tubuh
Menjelaskan secara lisan tentang mekanisme terbentuknya sistem kekebalan dalam tubuh,  dapat terganggu akibat berbagai sebab dan istilah-istilah baru yang berkaitan dengan sistem kekebalan


C. Kelas XII
    Alokasi waktu:  4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)  pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat dignakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan
pembelajaran
3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
4.1  Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor eksternal yang memengaruhi faktor internal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar

Pertumbuhan dan Perkembangan
Konsep pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Desain penelitian






Mengamati carta/video tentang pertumbuhan pada makhluk hidup, mendiskusikan, dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi serta  menyimpulkan konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Menyusun rancangan, melakukan percobaan, mendiskusikan hasil percobaan serta menyusun laporan tentang pertumbuhan dan perkembangan  makhluk hidup
Mempresentasikan/menuliskan dalam log-book/buku kerja kesimpulan hasil kajian dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
3.2 Memahami proses metabolisme yang meliputi peran enzim, perubahan molekul, dan perubahan energi

4.2  Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan tentang cara kerja enzim,  fotosintesis dan respirasi anaerob secara tertulis dalam berbagai bentuk media informasi Metabolisme Sel:
Enzim
Komponen enzim
Sifat enzim
Cara kerja enzim

Katabolisme Karbohidrat
Respirasi aerob
Respirasi anaerob

Anabolisme
Fotosentesis
Kemosintesis Melakukan percobaan uji enzim katalase , fermentasi alkohol dan percobaan fotosintesis untuk menemukan sifat dan cara kerja enzim, proses katabolisme dan proses anabolisme
Mendiskusikan  tentang sifat dan cara kerja enzim, proses katabolisme dan anabolisme meliputi bahan, proses, hasil dan tempat berlangsungnya
Menyimpulkan hasil diskusi, pengamatan percobaan dan memperesentasikan tentang sifat-sifat, cara kerja enzim
3.3  Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam proses penurunan sifat pada makhluk hidup serta menerapkan prinsip-prinsip pewarisan sifat dalam kehidupan

4.3 Mensimulasikan proses sintesis protein, serta perilaku DNA dan kromosom dalam proses pewarisan sifat.








Materi Genetik
Gen, DNA, Kromosom
Sintesis protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
















Mengamati  diagram/ gambar/film   struktur DNA, RNA, dan kromosom  serta semua aktivitasnya (replikasi, transkripsi dan translasi)
Membahas   tentang bagaimana keterkaitan antara sistesa protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
Mengamati berbagai sifat morfologis pada Mahluk hidup, misalnya, berbagai bentuk dan warna bunga, bulu pada tubuh hewan, warna dan bentuk rambut pada manusia
Mensimulasikan hubungan antara sintesis protein dengan pembentukan sifat pada mahluk hidup dengan melakukan analisis suatu DNA makhluk serta menggambarkan sifat yang dibentuk menjadi suatu ujud makhluk hidup
3.4  Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada keturunannya berdasarkan pengamatan

4.4  Menyajikan dan menganalisis data hasil pengamatan pembelahan sel.












Pembelahan Sel
Mitosis
Meiosis
Siklus sel
Gametogenesis














Mengkaji literatur tentang mitosis dan meiosis meliputi tujuan, proses/tahapan, hasil, tempat berlangsung
Mengaitka  hubungan antara pembelahan mitosis dan meiosis/ gametogenesis  dengan  penurunan sifat dari induk kepada anaknya berdasarkan pengamatan gambar/diagram/film
Menarik kesimpulan tentang persamaan dan perbedaan antara:
- Mitosis dan meiosis.
- Oogenesis dan spermatogenesis.
- Pembentukan sifat pada anak gabungan sifat yang dibawa oleh kedua jenis gamet orang tuanya.
Mengomunikasikan hasil diskusi dan kesimpulannya
3.5  Memahami pola-pola pewarisan  sifat makhluk hidup menurut Hukum Mendel

4.5  Menyajikan hasil perhitungan  peluang dari peristiwa persilangan menurut Hukum Mendel dalam bidang pertanian dan peternakan.














Hukum Mendel
dan Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Persilangan Monohibrid dan dihibrid
Penyimpangan semu : interaksi gen, kriptomeri epistasis/hipostatis, gen komplementer, dan polimeri










Melakukan studi literatur tentang  pewarisan sifat menurut Hukum Mendel dan penyimpangan semu Hukum Mendel serta istilah-istilah : Allel, genotip, fenotip dan gamet
Mengamati keanekaragam gen, dan  jenis pada lingkungan sekitar (keluarga, teman sekolah, tetangga, dll)
dan mendiskusikan bagaimana hal tersebut dapat terjadi
Menerapkan pemahaman tentang pola pewarisan sifat  menurut Mendel dengan membuat skema persilangan monohibrid, dihibrid
Membuat kesimpulan tentang persilangan menurut pola Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel
Membuat laporan tertulis hasil percobaan persilangan dengan kancing /baling-baling genetika menurut pola Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel
3.6  Menganalisis pola-pola hereditas dalam peristiwa pautan dan pindah silang pada makhluk hidup

4.6  Menyajikan hasil perhitungan peluang  pola-pola hereditas pada peristiwa  pautan dan pindah silang











Pola-pola Hereditas
Pautan &  pindah silang,
Gagal berpisah,   dan gen letal.
Penentuan jenis kelamin
Pautan seks













Menyimpulkan   pola pewarisan sifat  non Mendelian  didasarkan pada hasil pengamatan  adanya kenyataan sifat-sifat pada anak yang tidak sama atau menyimpang dari kedua orang tuanya
Menerapkan konsep gen letal, pautan, pautan sex,  pindah silang dan gagal berpisah  dalam menyelesaikan persoalan dengan latihan soal
Mengaitkan  adanya perbedaan variasi dalam satu keturunan dengan pola pewarisan sifat Mendelian
Menyimpulkan bahwa ada pewarisan sifat non Mendelian
Mempresentasikan hasil diskusi dan latihan soal
3.7  Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia berdasarkan studi kasus dalam berbagai aspek kehidupan

4.7  Menyajikan data hasil analisis dari berbagai sumber tentang pola-pola hereditas pada manusia.











Hereditas Manusia
Jenis kelamin
Penyakit menurun
Golongan darah
















Membaca peta silsilah Ratu Victoria dan mengaitkan dengan pola-pola penurunan sifat heredite
Membuat analisis bagaimana penurunan sifat hemofilia dari peta silsilah Victoria
Menyimpulkan tentang penurunan sifat-sifat pada mahkluk hidup (Golongan darah, cacad dan penyakit, jenis kelamin)
Menerapkan konsep penurunan sifat penyakit menurun dan golongan darah dan jenis kelamin dalam menyelesaikan persoalan
Membahas mekanisme pewarisan penyakit menurun dan golongan darah
Menyusun peta silsilah keluarga
Mempresentasikan hasil hasil diskusi tentang pewarisan sifat pada manusia
3.8  Menganalisis peristiwa mutasi yang menyebabkan terjadinya variasi dan kelainan sifat pada makhluk hidup

 4.8 Menyajikan hasil analisis data hasil eksplorasi  tentang peristiwa mutasi yang menyebabkan timbulnya variasi dan kelainan pada makhluk hidup.

Mutasi
Jenis-jenis mutasi
Mekanisme mutasi
Penyebab mutasi
Dampak mutasi dan implikasi serta benefit
Contoh-contoh mutasi


Membahas  tentang mutasi berdasarkan pengamatan tayangan/ gambar mutan pada tumbuhan, hewan, dan manusia
Membahas  mekanisme dan penyebab mutasi (proses, faktor penyebab, hasil dan dampak mutasi) yang menyebabkan timbulnya variasi dan kelainan pada makhluk hidup
Menganalisis dampak positif dan negatif mutasi dan mempresentasikan hasilnya
3.9  Menganalisis teori evolusi dan pandangan terkini tentang spesiasi

4.9  Menyajikan ulasan terhadap gagasan baru tentang kemungkinan-kemungkinan berbagai pandangan evolusi makhluk hidup berdasarkan pemahaman yang dimilikinya dalam bentuk karya ilmiah








Evolusi
Asal usul kehidupan
Pohon Filogeni
Teori evolusi

Mekanisme Evolusi
Isolasi geografik
Radiasi adaptif
Hukum Hardy-Weinberg










Mengamati berbagai fenomena variasi morfologi ,  misalnya variasi  bentuk paruh burung finch, cakar berbagai burung, warna sayap ngengat Biston betularia, sayap kumbang kelapa dari Manado
Mendiskusikan teori-teori asal usul Mahkluk hidup dihubungkan dengan pohon Filogeni Mahkluk hidup
Mengaitkan  hubungan antara variasi dengan proses mutasi dan kompetisi serta adaptasi
Mengaitkan terjadinya variasi makhluk hidup sebagai dasar terjadinya  proses evolusi
Menyimpulkan hasil diskusi dan kajiannya tentang teori evolusi  dan mempresentasikannya
3.10  Menganalisis prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia

4.10  Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan Bioteknologi
Konsep dasar Bioteknologi
Jenis bioteknologi: konvensional dan  modern
Produk bioteknologi
Dampak pemanfaatan produk bioteknologi di masyarakat







Mengamati berbagai produk-produk bioteknologi melalui tayangan video/gambar
Membahas  tentang bioteknologi (bahan, proses, produk, dampak)
Membuat rencana dan melaksanakan pembuatan produk bioteknologi konvensional dan menyusun laporan
Simulasi DNA Rekombinan dengan menggunakan puzzle
Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang dampak bioteknologi dan mempresentasikannya









0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda